Masalah Dan Jawaban Untuk Generasi Millenial Dalam Memasuki Era Revolusi Industri Keempat
Oleh: Imam Dwi Safingi
Revolusi industri ke empat menjadi tantangan umum bagi seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam menjawab tantangan dan masalah tersebut.
Yang menjadi masalah umum bagi seluruh negara adalah kesiapan sumber daya manusia.
Ini adalah masalah utama dan dasar.
Setelah kesiapan sumber daya manusia ini mampu mengimbangi dengan kecerdasan buatan yang dibuatnya. Maka, negara tersebut akan tergolong dalam negara yang maju dalam revolusi industri.
Kita semua tahu bahwa yang membuat adanya revolusi industri keempat ini adalah berkembangnya kecerdasan buatan.
Bagaimanakah Indonesia menyikapi permasalah umum dalam memasuki revolusi industri keempat ini?
Bukan berarti membuat psimis bangsa Indonesia. Namun fakta yang ada adalah Indonesia adalah negara yang sedang berkembang.
Masih penuh banyak pembenahan dan pembelajaran.
Untuk menjalankan teori yang diterapkan pada negara maju dalam memasuki era revolusi industri keempat. Maka terlebih dahulu harus melakukan revolusi mental.
Revolusi mental yang sering digaungkan oleh Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo, bukanlah sekadar jargon belaka, tapi bekal awal dalam menjawab tantangan masa depan Indonesia yang salah satunya adalah era revolusi industri keempat ini.
Keseriusan beliau dalam hal revolusi mental ini, ditunjukkan dengan ditandatanganinya Instruksi Presiden nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Inpres ini dikhususkan untuk memperbaiki serta membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental.
Ibarat dalam tingkatan pelajaran agama, seseorang untuk mencapai tingkat tertinggi, terlebih dahulu wajib mempelajari AKHLAQ dahulu.
Revolusi Mental diibaratkan Perubahan Akhlaq atau karakter bangsa.
Korupsi, kolusi, nepotisme berkurang, keharmonisan bertambah. Bhineka Tunggal Ika bangkit.
Langkah selanjutnya adalah mengubah sistem pendidikan yang ada.
Pendidikan sekarang yang ada harus disesuaikan dengan perubahan jaman.
Tidak lagi memfokuskan kepada ketrampilan, keahlian, karena nantinya akan dikalahkan oleh mesin yang memiliki kecerdasan buatan.
Tapi pendidikan yang memfokuskan kepada hal-hal yang inovatif dan kreatif.
Menumbuhkembangkan imajinasi.
Inilah masalah dan jawaban untuk generasi millenial dalam memasuki era revolusi industri keempat bagi negara Indonesia.
Kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia. Sudah semestinya mempersiapkan dua hal di atas.
Mari kita persiapkan Indonesia maju dengan revolusi mental dan pendidikan inovatif serta kreatif.
Maju Terus NKRI!
Revolusi industri ke empat menjadi tantangan umum bagi seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam menjawab tantangan dan masalah tersebut.
Yang menjadi masalah umum bagi seluruh negara adalah kesiapan sumber daya manusia.
Ini adalah masalah utama dan dasar.
Setelah kesiapan sumber daya manusia ini mampu mengimbangi dengan kecerdasan buatan yang dibuatnya. Maka, negara tersebut akan tergolong dalam negara yang maju dalam revolusi industri.
Kita semua tahu bahwa yang membuat adanya revolusi industri keempat ini adalah berkembangnya kecerdasan buatan.
Bagaimanakah Indonesia menyikapi permasalah umum dalam memasuki revolusi industri keempat ini?
REVOLUSI MENTAL
Indonesia saat ini termasuk dalam kategori negara berkembang. Artinya, Indonesia belum mampu dan siap untuk dapat menerapkan teori yang ada pada negara yang maju dalam memasuki era revolusi industri keempat.Bukan berarti membuat psimis bangsa Indonesia. Namun fakta yang ada adalah Indonesia adalah negara yang sedang berkembang.
Masih penuh banyak pembenahan dan pembelajaran.
Untuk menjalankan teori yang diterapkan pada negara maju dalam memasuki era revolusi industri keempat. Maka terlebih dahulu harus melakukan revolusi mental.
Revolusi mental yang sering digaungkan oleh Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo, bukanlah sekadar jargon belaka, tapi bekal awal dalam menjawab tantangan masa depan Indonesia yang salah satunya adalah era revolusi industri keempat ini.
Keseriusan beliau dalam hal revolusi mental ini, ditunjukkan dengan ditandatanganinya Instruksi Presiden nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Inpres ini dikhususkan untuk memperbaiki serta membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental.
Ibarat dalam tingkatan pelajaran agama, seseorang untuk mencapai tingkat tertinggi, terlebih dahulu wajib mempelajari AKHLAQ dahulu.
Revolusi Mental diibaratkan Perubahan Akhlaq atau karakter bangsa.
PENDIDIKAN SDM
Setelah Indonesia minimal sukses mencapai 50% dalam revolusi mental.Korupsi, kolusi, nepotisme berkurang, keharmonisan bertambah. Bhineka Tunggal Ika bangkit.
Langkah selanjutnya adalah mengubah sistem pendidikan yang ada.
Pendidikan sekarang yang ada harus disesuaikan dengan perubahan jaman.
Tidak lagi memfokuskan kepada ketrampilan, keahlian, karena nantinya akan dikalahkan oleh mesin yang memiliki kecerdasan buatan.
Tapi pendidikan yang memfokuskan kepada hal-hal yang inovatif dan kreatif.
Menumbuhkembangkan imajinasi.
Inilah masalah dan jawaban untuk generasi millenial dalam memasuki era revolusi industri keempat bagi negara Indonesia.
Kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia. Sudah semestinya mempersiapkan dua hal di atas.
Mari kita persiapkan Indonesia maju dengan revolusi mental dan pendidikan inovatif serta kreatif.
Maju Terus NKRI!