Revolusi Industri Ke 4
Oleh: Erick Ardiyanto
Menyongsong Revolusi Industri Ke 4 dengan Optimis
Menyongsong Revolusi Industri Ke 4 dengan Optimis
Saya masih ingat betul ketika masuk kampus tahun 2008, banyak tokoh mengatakan bahwa pemenang di era modern adalah penguasa media informasi.
Di mana dalam mata kuliah Sosiologi Komunikasi masyarakat terbagi dalam beberapa tahap golongan, yaitu masyarakat Mistika, masyarakat Agriculture, masyarakat Industri, dan sekarang masyakarakat Komunikasi-Informasi.
Di mana dalam mata kuliah Sosiologi Komunikasi masyarakat terbagi dalam beberapa tahap golongan, yaitu masyarakat Mistika, masyarakat Agriculture, masyarakat Industri, dan sekarang masyakarakat Komunikasi-Informasi.
Di masyarakat Industri modern, kita mengenal Hegemoni di sektor Media Massa.
Khalayak dengan mudah diatur oleh Setting Media lewat agenda ekonomi politik; manusia hanya dijadikan komoditi kelas.
Budaya konsumtif merajalela.
Kita tak ubahnya angka- angka dalam logika feodalistik.
Khalayak dengan mudah diatur oleh Setting Media lewat agenda ekonomi politik; manusia hanya dijadikan komoditi kelas.
Budaya konsumtif merajalela.
Kita tak ubahnya angka- angka dalam logika feodalistik.
Stereotip tersebut, pelan dan pasti tampaknya akan runtuh ditelan oleh zaman.
Ketika kekuatan ekonomi tersentralisasi, penuh kompetisi, dan pasar bebas adalah ciri khas masyarakat kapitalistik dengan hegemoni di berbagai sektor industri seperti media, minyak, tambang dan institusi-institusi strategis lainnya.
Nah, kini kita masuk babak baru Revolusi Industri, yakni Revolusi Industri ke-4.
Penguasa Digital Information, Artificial Inteligence, Big Data dan Algoritma adalah Pemenang era kini.
Konetivitas, Jejaring, dan Kolaborasi aktif menjadi ciri khas zaman now.
Konetivitas, Jejaring, dan Kolaborasi aktif menjadi ciri khas zaman now.
Ya, manusia akan menjadi "Zoon Politicon", seperti kata Socrates.
Itu benar seutuhya; manusia hidup berkelompok, bekerjasama atau bergotong-royong.
Itu benar seutuhya; manusia hidup berkelompok, bekerjasama atau bergotong-royong.
Jika hal tersebut dimanfaatkan betul, bukan tidak mungkin bahwa jembatan emas sosialisme Indonesia kata Bung Besar akan terjadi.
Tentu saja, saya sangat berharap akan hal itu. Namun, kita juga mesti waspada dengan era informasi yang bebas-bablas ini.
Dunia sudah tak memiliki batas dan negara seperti desa-desa kecil (Global Village).
Bukan tidak mungkin "Homo Homini Lupus" nya Thomas Hobbes yang memandang manusia adalah seringala- serigala bagi orang lain akan muncul.
For me this is era Transformation Communications.
People with basic skill science Communication must be standing up front change situations.
Because the science of communication is no longer a total social science but the science of communication has also become an applied science.
Open mind, to the point, on the track is the key
Bravo...!