Teknik Propaganda Firehose Of Falsehood
Oleh: Suci Mulyani
Firehose of Falsehood adalah teknik propaganda yang dilakukan dengan cara membombardir orang-orang dengan kebohongan lebih dari yang mungkin mereka bisa pertahankan.
Jadi bohong terus sampai orang menyerah dan membenarkan hal tersebut.
Teknik propaganda Firehose of Falsehood ini, dirilis oleh para peneliti pada saat puncak pemilu AS tahun 2016.
Dan ini termasuk teknik propaganda yang aneh dan unik.
Pertanyaannya:
Mengapa Firehose of Falsehood dikatakan aneh dan unik?
Jawabannya:
Karena teknik propaganda Firehose of Falsehood memiliki karakter yang berunsurkan standar propaganda dan kebohongan-kebohongan yang jelas.
Para peneliti menemukan bahwa teknik propaganda Firehose of Falsehood memiliki potensi yang sangat efektif dalam membentuk opini publik.
Contoh:
Bukan berarti contoh di atas adalah pernyataan Pro Jokowi. Tetapi dari fakta di lapangan yang ada memang demikian.
Pertanyaannya:
Mengapa bisa tercipta pembenaran dan orang menjadi percaya?
Jawabannya:
Karena orang tersebut malas, menyerah, kalah, tidak mau mengecek sebuah kebenaran akan suatu hal, sehingga propaganda tersebut berhasil masuk, sukses mempengaruhi, dan efektif.
Christopher Paul, seorang ilmuwan senior dari RAND Corporation menjelaskan bahwa Firehose of Falsehood memiliki empat kunci karakter:
Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang kuat mendapat manfaat dari pemberitaan yang jelas-jelas bohong?
Jawabannya:
Karena teknik tersebut sangat efektif dalam hal menarik masa dan mendapatkan kekuasaan. Hal ini diterapkan juga oleh pemimpin dunia seperti Putin dan Trump. Info selengkapnya klik sumber di bawah.
Indonesia mungkin memiliki latar belakang budaya bahwa kepercayaan adalah raja dan kebenaran pasti akan selalu menang. Hal ini mungkin termasuk dalam keyakinan budaya individu.
Namun fakta dari hasil penelitian AS dan Rusia. Jika Firehose of Falsehood ini tidak segera untuk diimbangi. Maka akan menjadi kebenaran palsu yang berkuasa.
Untuk dapat menghadapi dan mengalahkan teknik propaganda ini, kita dituntut untuk jangan lelah dalam mencari sebuah kebenaran.
Jangan mudah terpancing oleh pemberitaan yang belum kita verifikasi dengan benar.
Cek fakta hingga mentok, dan temukan sebuah kebenaran.
Jika belum mendapatkan jawaban kebenaran, jangan lelah. Karena sekali anda malas, lelah, cape, dan anda menyerah, hal itu akan menjadi sebuah kebenaran palsu.
Firehose of Falsehood adalah teknik propaganda yang dilakukan dengan cara membombardir orang-orang dengan kebohongan lebih dari yang mungkin mereka bisa pertahankan.
Jadi bohong terus sampai orang menyerah dan membenarkan hal tersebut.
Teknik propaganda Firehose of Falsehood ini, dirilis oleh para peneliti pada saat puncak pemilu AS tahun 2016.
Dan ini termasuk teknik propaganda yang aneh dan unik.
Pertanyaannya:
Mengapa Firehose of Falsehood dikatakan aneh dan unik?
Jawabannya:
Karena teknik propaganda Firehose of Falsehood memiliki karakter yang berunsurkan standar propaganda dan kebohongan-kebohongan yang jelas.
Para peneliti menemukan bahwa teknik propaganda Firehose of Falsehood memiliki potensi yang sangat efektif dalam membentuk opini publik.
Contoh:
- Jokowi PKI
- Jokowi Antek Asing
- Jokowi Anti Islam
- Film propaganda G30 S/PKI era dan versi Soeharto yang diputar setiap tahun
- Dsb
Bukan berarti contoh di atas adalah pernyataan Pro Jokowi. Tetapi dari fakta di lapangan yang ada memang demikian.
Pertanyaannya:
Mengapa bisa tercipta pembenaran dan orang menjadi percaya?
Jawabannya:
Karena orang tersebut malas, menyerah, kalah, tidak mau mengecek sebuah kebenaran akan suatu hal, sehingga propaganda tersebut berhasil masuk, sukses mempengaruhi, dan efektif.
Christopher Paul, seorang ilmuwan senior dari RAND Corporation menjelaskan bahwa Firehose of Falsehood memiliki empat kunci karakter:
- High Volume & Multichannel (volume tinggi dan jaringan luas).
- Rapid, Continuous, and Repetitive (cepat, berkelanjutan, dan berulang-ulang).
- No commitment to objective (tidak ada komitmen terhadap realita obyek).
- No commitment to consistency (tidak ada komitmen untuk konsisten)
Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang kuat mendapat manfaat dari pemberitaan yang jelas-jelas bohong?
Jawabannya:
Karena teknik tersebut sangat efektif dalam hal menarik masa dan mendapatkan kekuasaan. Hal ini diterapkan juga oleh pemimpin dunia seperti Putin dan Trump. Info selengkapnya klik sumber di bawah.
Indonesia mungkin memiliki latar belakang budaya bahwa kepercayaan adalah raja dan kebenaran pasti akan selalu menang. Hal ini mungkin termasuk dalam keyakinan budaya individu.
Namun fakta dari hasil penelitian AS dan Rusia. Jika Firehose of Falsehood ini tidak segera untuk diimbangi. Maka akan menjadi kebenaran palsu yang berkuasa.
Untuk dapat menghadapi dan mengalahkan teknik propaganda ini, kita dituntut untuk jangan lelah dalam mencari sebuah kebenaran.
Jangan mudah terpancing oleh pemberitaan yang belum kita verifikasi dengan benar.
Cek fakta hingga mentok, dan temukan sebuah kebenaran.
Jika belum mendapatkan jawaban kebenaran, jangan lelah. Karena sekali anda malas, lelah, cape, dan anda menyerah, hal itu akan menjadi sebuah kebenaran palsu.
"Who controls the past controls the future. Who controls the present controls the past." ― George Orwell, 1984Sumber